Jumat, 20 April 2012

Hanya ingin mengajar

Fiuh . . .
Mulai terasa sesak lagi dada ini memikirkannya!
Iri sungguh sangat iri
Kenapa ketidak adilan itu selalu menerpa diriku
Walau rasanya sudah melakukan dengan benar, tapi kenapa masih saja salah dan masih saja kurang dihargai???
Selalu dipandang sebelah mata
Saya hanya ingin mengajar, hanya itu saja . . .
Haruskah saya tidak peduli???
Haruskah saya menjadi orang yang begitu menyedihkan???
Ya Allah . . .
Rasanya ingin resign aja kalo terus ngak dihargain gini mahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Hanya ingin berbagi ilmu, hanya ingin itu saja
Kalo saya salah, dimana letak kesalahan saya???

Kamis, 19 April 2012

Kecewa berkali-kali

Gerutu hanya mengerutu
Bagaimana orang bisa mengerti apa yang kita rasakan dan apa yang kita keluhkan jika kita hanya diam saja. Harus ada pembicaraan dari hati ke hati, harus ada tindakan dan harus ada pengorbanan.
Sudah hampir 4bulan lamanya saya hanya menunggu, rupanya harapan telah pupus, tidak seperti diawal kelihatannya. Ku kira semula aku akan dipertahankan atau akan dipedulikan bahkan akan diperjuangkan karena kerelaan dan atas pengorbananku untuk melepas zona nyamanku sebelumnya, dan bersedia menanggung beban beratku. Namun waktu berkata lain, ku kira semua harapanku di awal tahun sebelumnya akan terwujud. Eh awal bulan April ini, hanya kecewa berat yang aku rasakan, badanku yang gemuk ini, juga hatiku yang tak seberapa besar ini tak beliau hiraukan, rupanya ku hanya dipandang sebelah mata. Tak ada penghargaan sama sekali. Pengorbanan dan perjuanganku tak beliau hiraukan. Kecewa yang amat dalam hampir membuatku menjadi monster keji. Nauzubillah . . .

Tapi ku harus bangkit tak boleh seperti ini, maka semngatku mulai naik kembali, karenaku masih bisa berkarya.
Karna masih ada kemungkinan perubahan setelah pertengahan bulan ke-4 ini....

Tapi kini waktu pertengahan bulan ini telah tiba,,,
Hari ini semangatku turun lagi, betapa tidak!!!!
Tujuanku datang kemari hanya untuk sharing ilmu, hanya ingin beribadah, tapi kesempatan itu dilenyapkannya begitu saja.

Kecewa dan benci saja yang kurasakan saat ini. Ingin ku marah dan berkata kasar kepadanya saat ini, tapi bukankah aku wanita berpendidikan? tak mungkin ku kotori nama baikku dengan pernyataan-pernyataan bodohku hanya karna emosi semata.
Sabar, memang harus sabar.
Ku hanya ingin berusaha menjadi yang terbaik dan selalu ingin menjadi yang terbaik.
Apa salah saya sebenarnya???
Apakah saat ini nasib baik belum berpihak kepadaku saat ini???
Tapi roda terus berputar, sekarang sedang di bawah ran, besok pasti akan naik lagi ke atas, hanya sabar yang harus kamu lakukan saat ini.

Tapi aku ingin mengajar karena aku seorang guru, bukan seorang pekerja!!!!
Tak paham kah anda???
Bukan uang yang ku cari, tapi ibadah dan menuangkan ide-ide dalam benakku yang tak pernah berhenti terbaharui setiap detiknya. Just wanna say, u not a good person and I wrongs about u

KISI-KISI SNMPTN MATEMATIKA

Pada hari pertama SNMPTN ne kisi-kisi buat matematika IPA seperti pada gambar di atas

PETUNJUK PENGERJAAN SOAL SNMPTN


PETUNJUK PENGERJAAN SOAL SNMPTN

PETUNJUK A
Jika tersedia lima pilihan A, B, C, D dan E, maka pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat

PETUNJUK B
Jika soal terdiri dari tiga bagian, yaitu PERNYATAAN, kata SEBAB, dan ALASAN yang disusun berurutan
OPSI A Jika PERNYATAAN benar, ALASAN benar dan keduanya menunjukan hubungan sebab akibat
OPSI B Jika PERNYATAAN benar, ALASAN benar dan keduanya tidak menunjukan hubungan sebab akibat
OPSI C Jika PERNYATAAN benar, ALASAN salah
OPSI D Jika PERNYATAAN salah, ALASAN benar
OPSI E Jika PERNYATAAN dan ALASAN, keduanya salah

PETUNJUK C
Jika tersedia empat pilihan (1), (2), (3) dan (4) maka pilihan jawaban dengan syarat sebagai berikut
OPSI A Jika jawaban (1), (2) dan (3) benar
OPSI B Jika jawaban (1) dan (3) benar
OPSI C Jika jawaban (2) dan (4) benar
OPSI D Jika hanya jawaban (4) benar
OPSI E Jika semuanya benar

Rabu, 18 April 2012

Menahan tangis di pagi ini

Setelah setengah hari kemarin mencoba bergelut dengan dunia baru, yakni berwirausaha with myfriend sejak SD, pulang-pulang rasanya lega sekali. Rasanya hati ini penuh dengan rasa optimis yang menggebu-gebu. Nice Day Pokoknya mah ^_^
Tapi entah mengapa sore hari yang basah itu terasa semakin sendu, saat kedatangan tiga jagoan yang lucu, yang sedari siang tadi aku tunggu-tunggu datang ke rumah. Nice day hari ini batal jadinya, yang ada cuma pengen nangis yang tertahan. Rasanya hancur hatiku dibuatnya, dilema memang. Kami punya banyak anak dan semuanya sangat kami sayangi. Kami hanya ingin semua anak ayam bisa terbang melewati solokan yang dalam untuk menyebrang ke tempat yang lebih banyak makanan. Tapi didak semua anak ayam pandai terbang, karena mereka bukan burung yang bisa terbang tinggi. Hanya jiwa-jiwa yang berbakat dan selalu berlatihlah yang sanggup terbang tinggi.
Berjuang mati-matian menerapkan nilai-nilai kedisiplinan dan kejujuran, bahkan terkadang menyakiti hati mereka, hanya untuk memberikan shock terapi, agar segera bangkit dari kemalasan dan berleha-leha dalam ketidakpedulian.
Namun semuanya hancur seketika, ketika "dilapangan" ada hal yang terasa kurang mendidik. Yah mau diapakan lagi, saya pun tak dapat berbuat apa-apa jika berada pada posisi itu.
Mungkin karena idealisme saya saja, yang membuat saya sangat ingin menangis pagi ini saat membagikan lembar demi lembar soal UN Math.
Ibu sangat sayang kalian semua anak-anaku, tapi ibu tak bisa berbuat apa-apa. Jika dihadapkan pada pilihan, mengantarkan kalian dengan selamat, atau mempertahankan idealisme ibu. Ibu lemah, sangat lemah. Ibu ingin lebih kuat lagi, sangat ingin lebih kuat lagi. Agar adik-adikmu dimasa yang akan datang tidak merasakan kepahitan yang kalian rasakan kini.
Di dunia ini tidak ada anak yang bodoh dan lemah, jika pun ada itu karena mereka belum menemukan guru dan metode belajar yang benar. Dan Kalian adalah anak-anak yang pintar dan mungkin hanya saya sajalah yang kurang cakap melihat kemampuan kalian yang sebenarnya.
Maaf, mungkin karena ketidakmaksimalan saya dalam mendidik dan mengajar lah, pengalaman pahit ini harus kalian rasakan.
Saya hanya bisa berusaha untuk memperbaiki diri, cukup kecewa saya sampai disini saja, tak usah di diperpanjang hingga tahun depan. Aamiin . . .
I LOVE U so Much anak-anakku . . .